Saturday, July 30, 2011

Bawal Masak Kicap


Assalamualaikum dear readers. I would like to share with you this special recipe. This is the first dish that I cooked for my hubby since our marriage. It is one of his favorite dishes. Though I knew the basics of 'Masak Kicap' from observation of my granny's cooking and my mum's, and I tried a few times with chicken, I never actually cooked this particular dish (masak kicap with Ikan Bawal). So,  I was really nervous of the results. Alhamdulillah, it turned out well and everyone loved it. Hope you can enjoy it too..(^_^)

Bahan-bahan


Bahan A

Ikan Bawal medium size - 2 ekor
Garam dan asam jawa utk mencuci
Kunyit serbuk - 1 sudu teh
Garam - 1 sudu teh
Minyak untuk menggoreng ikan

Bahan B (Tumisan)

Bawang putih - 5 ulas (diketuk)
Jintan putih - 1/4 sudu teh
Buah pelaga - 3 biji
Kulit kayu manis - 1 

Bahan C (kisar halus)

Bawang besar - 2 ulas

Cili kering (direbus) - 6 tangkai
Sos tomato - 2 sudu besar
Kicap manis - 1 cawan


Bahan D

Cili Hidup merah - 3 tangkai (dibelah dua)
Bawang besar - 1 biji (Dipotong bulat)
Tomato segar - 2 biji (Dipotong empat)

Cara-caranya

1. Bersihkan ikan bawal. Caranya, siang ikan, kemudian lumurkan dengan garam dan asam jawa sebelum dibilas bersih.
2. Lumurkan ikan dengan garam dan kunyit, goreng hingga garing dan angkat, ketepikan.
3. Kurangkan minyak menggoreng ikan dalam kuali tadi sehingga tinggal secukupnya untuk menumis ( agak2 dalam 3 sudu besar), kemudian masukkan bahan B. Tumis hinggga naik bau.
4. Masukkan bahan C. Kacau sedikit sehingga mesra.
5. Masukkan bahan D. Masak sehingga tomato dan bawang lembut dan layu.
6. Masukkan ikan bawal tadi, dan gaulkan sebati. Kecilkan api sedikit, biarkan mendidih 2 minit. Tutup api. Biarkan ia mesra bersama, dalam 10 minit. Sedia dihidangkan.

Selamat mencuba!

Ahlan ya Ramadhan...

Ramadhan merupakan tetamu agung yang sentiasa kita harapkan kedatangannya. Kerana itu, tentu kita awal-awal lagi sudah mempersiapkan diri untuk menyambutnya. Sudah kita ketahui bersama, bahawa manusia tidak akan melaksanakan sesuatu dengan baik kecuali jika ia mempersiapkan diri dengan baik pula. Begitupun agar kita mampu melaksanakan semua amalan di bulan Ramadhan; sangat penting kita mempersiapkan diri untuk itu. Keberhasilan kita pada bulan Ramadhan akan dipengaruhi sejauh mana kita mempersiapkan diri untuk menyambutnya.


Rasulullah saw dan para Sahabat sangat bersemangat menyambut datangnya bulan Ramadhan. Mereka sangat serius mempersiapkan diri agar bisa memasuki bulan Ramadhan dan melakukan segala amalan di dalamnya dengan penuh keimanan, keikhlasan, semangat, giat dan tidak merasakannya sebagai beban.


Berbagai persiapan dilakukan untuk menyambut Ramadhan, tamu yang istimewa ini. Persiapan penting yang harus kita lakukan adalah persiapan mental dan ilmu. Mempersiapkan diri secara mental tidak lain adalah mempersiapkan ruhiah kita serta membangkitkan suasana keimanan dan memupuk spirit ketakwaan kita. Cara paling manjur adalah dengan memperbanyak amal ibadah. Dalam hal ini, Rasulullah saw. telah memberikan contoh kepada kita semua. Nabi saw. memperbanyak puasa pada bulan Sya’ban. Ummul Mukminin Aisyah ra. menuturkan:



Aku tidak melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali Ramadhan dan aku tidak melihat Beliau lebih banyak berpuasa dibandingkan dengan pada bulan Sya’ban (HR al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan Rasulullah saw. menyambung puasa pada bulan Sya’ban itu dengan puasa Ramadhan. Ummul Mukminin Aisyah ra. menuturkan:
Bulan yang paling Rasul saw. sukai untuk berpuasa di dalamnya adalah Sya’ban, kemudian Beliau menyambungnya dengan (puasa) Ramadhan. (HR Abu Dawud, an-Nasa’i dan Ahmad).

Beberapa hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah saw. banyak berpuasa pada bulan Sya’ban. Puasa pada bulan Sya’ban itu demikian penting dan memiliki keutamaan yang besar daripada puasa pada bulan lainnya, tentu selain bulan Ramadhan. Sedemikian penting dan utamanya sampai ‘Imran bin Hushain menuturkan, bahwa Rasul saw. pernah bertanya kepada seorang Sahabat:
“Apakah engkau berpuasa pada akhir bulan ini (yakni Sya’ban)?” Laki-laki itu menjawab, “Tidak.” Lalu Rasulullah saw. bersabda kepadanya, “Jika engkau telah selesai menunaikan puasa Ramadhan, maka berpuasalah dua hari sebagai gantinya.” (HR Muslim).
Hadis di atas menunjukkan dengan jelas keutamaan puasa sunnah pada bulan Sya’ban. Lalu apa hikmah dari puasa pada bulan Sya’ban itu?
Usamah bin Zaid pernah bertanya kepada Rasulullah saw.:
“Ya Rasulullah, aku tidak melihat engkau berpuasa pada bulan-bulan lain seperti engkau berpuasa pada bulan Sya’ban.” Rasul menjawab, “Bulan itu (Sya’ban) adalah bulan yang dilupakan oleh manusia, yaitu bulan di antara bulan Rajab dan Ramadhan. Bulan itu adalah bulan diangkatnya amal-amal manusia kepada Tuhan semesta alam. Aku suka amal-amalku diangkat, sementara aku sedang berpuasa.” (HR Abu Dawud dan an-Nasa’i; disahihkan oleh Ibn Khuzaimah).
Rasul saw. juga memposisikan puasa pada bulan Sya’ban itu sebagai persiapan untuk menjalani Ramadhan. Anas ra. menuturkan bahwa Nabi saw. pernah ditanya:
“Puasa manakah yang paling afdhal setelah puasa Ramadhan?” Rasul menjawab, “Puasa Sya’ban untuk mengagungkan Ramadhan.” (HR at-Tirmidzi).
Walhasil, puasa Sya’ban, di samping akan mendapatkan pahala yang besar dan keutamaan di sisi Allah, juga merupakan sarana latihan guna menyongsong datangnya Ramadhan. Al-Hafizh Ibn Rajab mengatakan, “Dikatakan tentang puasa pada bulan Sya’ban, bahwa puasa seseorang pada bulan itu merupakan latihan untuk menjalani puasa Ramadhan.
Hal itu agar ia memasuki puasa Ramadhan tidak dengan berat dan beban. Sebaliknya, dengan puasa Sya’ban, ia telah terlatih dan terbiasa melakukan puasa. Dengan puasa Sya’ban sebelumnya, ia telah menemukan lezat dan nikmatnya berpuasa. Dengan begitu, ia akan memasuki puasa Ramadhan dengan kuat, giat dan semangat.”
Para ulama salaf dulu sangat memperhatikan pelaksanaan semua amalan-amalan kebaikan pada bulan Sya’ban. Mereka, sejak memasuki bulan Sya’ban, telah memperbanyak membaca al-Quran, menelaah dan memahami isinya dan mentadabburi kandungannya. Bahkan Habib ibn Abi Tsabit, Salamah bin Kahil dan yang lain menyebut bulan Sya’ban ini sebagai Syahr al-Qurâ.
Bulan Sya’ban, Saatnya Intropeksi Diri
Marilah kita gunakan bulan Sya’ban ini untuk instrospeksi diri; sejauh mana kita telah bertindak dan bermuamalah sesuai dengan syariah yang telah Allah turunkan. Sudahkah kita pada bulan ini bergegas mempersiapkan diri guna menyambut datangnya Ramadhan yang sebentar lagi akan tiba? Ataukah kita malah termasuk orang yang melupakan bulan penting ini sebagaimana yang disinggung oleh Rasul saw. dalam hadis di atas?
Saatnyalah kita segera mempersiapkan diri sendiri, keluarga dan orang-orang yang ada di sekitar kita guna menyongsong datangnya Ramadhan. Caranya adalah dengan memperbanyak puasa serta membaca al-Quran sekaligus menelaah, memahami dan mentadabburi kandungannya.
Kita juga harus giat melakukan shalat malam serta memperbanyak sedekah dan amalan-amalan kebaikan lainnya. Agar kita nanti mampu menjalani Ramadhan dengan penuh makna, hendaknya kita pun menyiapkan program-program amal kebaikan yang akan kita lakukan selama bulan Ramadhan.
Lebih dari itu, bulan Ramadhan adalah bulan ketaatan; di dalamnya setiap Muslim dituntut untuk mengikatkan diri dengan seluruh syariah-Nya. Bulan Ramadhan adalah bulan murâqabah. Sebab, shaum yang dilakukan di dalamnya mengajari setiap Muslim untuk senantiasa merasa diawasi Allah.
Ramadhan juga adalah bulan pengorbanan di jalan Allah. Di dalamnya setiap Muslim dituntut untuk berkorban dengan menahan rasa lapar dan haus demi meraih derajat ketakwaan kepada-Nya. Takwa adalah puncak pencapaian ibadah shaum pada bulan Ramadhan. Perwujudan takwa secara individu tidak lain adalah dengan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya.
Adapun perwujudan takwa secara kolektif adalah dengan menerapkan syariah Islam secara total dalam seluruh aspek kehidupan oleh seluruh kaum Muslim. Shaum Ramadhan tentu akan kurang bermakna jika tidak ditindaklanjuti oleh pelaksanaan syariah secara total dalam kehidupan, karena itulah wujud ketakwaan yang hakiki.
Terakhir, guna menambah kerinduan dan semangat kita mempersiapkan diri menyongsong Ramadhan, hendaklah kita mengingat dan merenungkan kembali pesan-pesan Rasul saw. yang pernah Beliau sampaikan pada akhir bulan Sya’ban. Salman al-Farisi menuturkan, bahwa Rasulullah saw. pernah berkhutbah pada akhir bulan Syaban demikian:
Wahai manusia, kalian telah dinaungi bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Allah telah menjadikan puasa pada bulan itu sebagai suatu kewajiban dan shalat malamnya sebagai sunnah. Siapa saja yang ber-taqarrub di dalamnya dengan sebuah kebajikan, ia seperti melaksanakan kewajiban pada bulan yang lain. Siapa saja yang melaksanakan satu kewajiban di dalamnya, ia seperti melaksanakan 70 kewajiban pada bulan lainnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan sabar; sabar pahalanya adalah surga. Ia juga bulan pelipur lara dan ditambahnya rezeki seorang Mukmin. Siapa saja yang memberikan makanan untuk berbuka kepada orang yang berpuasa, ia akan diampuni dosa-dosanya dan dibebaskan lehernya dari api neraka. Ia akan mendapatkan pahala orang itu tanpa mengurangi pahalanya sedikit pun.
Para Sahabat berkata, “Kami tidak memiliki sesuatu untuk memberi makan orang yang berpuasa puasa?”
Rasulullah saw. menjawab:
Allah akan memberikan pahala kepada orang yang memberi makan untuk orang yang berbuka berpuasa meski dia hanya memberi sebutir kurma, seteguk air minum atau setelapak susu.
Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmah, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari api neraka. Siapa saja yang meringankan hamba sahayanya, Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah pada dalam Ramadhan empat perkara, dua perkara yang Tuhan ridhai dan dua perkara yang kalian butuhkan. Dua perkara yang Tuhan ridhai adalah kesaksian Lâ ilâha illâ Allâh Muhammad Rasûlullâh dan permohonan ampunan kalian kepada-Nya. Adapun dua perkara yang kalian butuhkan adalah: kalian meminta kepada Allah surga dan berlindung kepada-Nya dari api neraka. (HR Ibn Khuzaimah dalam Shahih Ibn Khuzaimah dan al-Baihaqi di dalam Syu’âb al-Imân).



(Source:http://www.eramuslim.com)

Wednesday, July 20, 2011

Baitul Muslim..indahnya cinta keranaNya...



"Pelik saya..macam mana awak berdua kenal yer?" Seorang classmate sekolah lama menyuarakan rasa hati melalui PM facebook. Aku hanya tersenyum. Bukan sekali ku terima soalan-soalan begini. Sebaik mereka tahu siapa bakal suamiku, pasti timbul tanda tanya akan asal usul kisah kami...Benar. Dia adalah bekas pelajar sekolah lamaku. Tapi dulu, aku hanya pernah mendengar namanya. Tak pernah berbicara, berhubung, apatah lagi bertemu. Langsung tak pernah gossip 'sekolah menengah' terjadi antara kami. Itulah punca pernikahan kami menjadi kejutan pada para bekas classmate. Apatah lagi pernikahanku bakal dilakukan ketika aku masih di dalam rawatan kemoterapi. Semua tertanya-tanya kisahku dengan si dia, yang pastinya istimewa dan luar biasa.

Minta maaf yer sahabat-sahabat. Detail kisah kami ini, biarlah ia kekal menjadi rahsia teristimewa. Tapi yang ingin ku kongsikan denganmu, buat semua sahabat yang dikasihi, jika kau belum menemui atau dirapati si dia yang menepati citarasamu, usah dirunsingkan. Usah resah dengan masa depan cintamu wahai sahabat-sahabatku. Sesungguhnya yakinilah cintamu padaNya. Dia lebih mengetahui yang terbaik untukmu. Walaupun kau senaraikan kriteria suami pilihan berjela-jela dan kau memilih-milih jodohmu, kau tak mungkin dapat menjamin kebahagiaanmu. Kerana 'Bahagia' itu milik Allah, dan 'Cinta' itu juga milik Allah... Dia lah yang akan menyuburkan cinta dalam hati-hati, dan mudah-mudahan memeliharanya sampai ke syurga... 

Apabila neraca Allah yang diletakkan sebagai ukuran, si dia yang sempurna untukmu akan 'dikirimkan' Allah tanpa kau perlu penat mencari...bila kita serahkan urusan cinta dan jodoh di tanganNya..Dia akan mudahkan segalanya...Yakinilah...^_^

Akhir kata, ku kongsikan sepotong firman Allah..

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."(Surah. Al Baqarah:216)
Doakan hari bahagiaku berjalan lancar dan dilimpahi keberkatanNya..Ameen..

Friday, July 8, 2011

The True Meaning of Strength


Every cancer patient is a fighter. What do you understand from this simple statement? Cancer patients have to be 'strong' in fighting their disease to increase their chance of survival and recovery. Back when I was apparently healthy, as I meet and mingle with them in the wards on a daily basis (both the treatable and the terminally ill), during my previous study years, I have spent time wondering what it meant to be 'strong' for them. When I myself was diagnosed with it, I told myself to be 'strong'. But, what does that mean really? What are the obstacles that I will be facing? I was not clear. I'm sure most of you reading this are not clear as well, unless you're a cancer survivor. With this in mind, I wrote this entry. I hope it will be beneficial, especially to those who are newly diagnosed with cancer, to be mentally prepared as they embark on the journey to recovery. Also to those who have family members or close friends facing the same thing, I hope that by reading this, you will understand more about what they are facing, and thus treat them appropriately.

The Effects

I read in an article once about chemotherapy. It was regarded by some as a 'Necessary Evil'. My understanding of this becomes clearer day by day. As the 'poison' seeps through the vessels of my fragile body attacking the unwanted cancer cells, some normal innocent cells had to die too. Like hair cells, and mucosal cells, they were among the martyrs, causing effects such as numbness of taste buds, mouth ulcers, and unavoidable hair loss. Other cells like muscle cells, though they don’t really die, but I could imagine how they felt as the cytotoxic chemicals flow through them, they would be petrified, causing me to have muscle cramps, especially at night. There were days where I would feel as If I had just woken up from sleeping after running a 5km marathon without pre-marathon stretching. There are times; I would suddenly feel warm, and feverish to the point of sweating. Other times, I felt chills, to the point of shivering. As the drug flow through my higher centers (Brain and spinal cord), the platinum-based chemo drug tickles my 'vomiting center', causing me to be nauseous most of the time. All of these sums up and portrays itself as a group of symptoms called chemotherapy effects.

Sounds scary aren't they? But do not fear. These effects will not be so profound if you know how to deal with them. After a few weeks undergoing treatment, I have formulated ways in dealing with these effects. It is done through personal observation, and the help of fellow cancer patients and survivors. For easy reference, I have listed them accordingly.

Get a Good Knowledge on Your Condition

Once the doctors have established the diagnosis, read up about it. It will help you in having a clearer picture of your condition, its risks, its prognosis, and most importantly, the treatment. This will help you understand the situation, what chemo regime the doctor will be giving you, its importance, and its effects. You will be more prepared if you know what you will be dealing with, and you'll be able to pull through the chemo despite the effects, if you know the importance.  


Know Your Enemy



You must know who your real enemies are. They are not the symptoms, because these are unavoidable. No point to be stressed for something that will happen eventually right? You'll just end up frustrated. The effects will appear with time, but what we can do is minimize it. Our real enemy is our minds. Our mental strength is what truly matters. With a strong mental strength, our physical well being will improve too, InsyaAllah.

Never Fear, for Allah Is Always With You

There will be times when you feel that the pain is becoming too much. Have faith that for every pain that you had to endure, Allah cleanses your soul. Remember this, and remember of all the sins you had done before. Endure it with istighfar for the benefit of the hereafter, insyaAllah, you'll pull through. 

Coping With the Chemo Effects

When you start to have the symptoms, find ways to fight it off. There are many methods. I'll share with you mine, but you may try finding the best method that suits you.

The Nausea

It is uncomfortable, no doubt. But don’t let yourself suffer, find the alternative cure. For me, I take sips of sugarless citrus and berry juices whenever I feel nauseous. Fresh oranges and warm lemonade helps too. Not only it alleviates the nausea, the rich vitamin C helps strengthen your immune system, thus overcome the bone marrow depression effect. Never resort yourself to artificially preserved fruits (Asam). It is harmful not just to you, but even to a normal healthy person.


Numbness of Taste and Oral Ulcers

Most chemo drugs are neurotoxic, as well as it kills fast growing cells. Since buccal mucosa ( Cells in the inner lining of mouth ) are fast growing epithelial cells, it tends to thin out. That is when you get ulcers. The key to minimize this is hydration. So, drink lots of plain mineral water. Better to drink bottled mineral water instead of boiled tap water. It is cleaner and contain minerals that is good for you. Another way to lessen the pain is by taking cold beverages and eating ice cream! Nyum2…^_^

Your taste buds will also be less sensitive, so you will suddenly find food becoming tasteless even though in reality, it is not. To overcome this, try eating strongly flavored foods, like curry, or tom yam. It helps to increase your appetite. But if it is difficult to find food that suits your taste, ignore the tasting part and eat up. Remember that your body needs the energy to fight cancer.

Loss of Appetite

This happens as a result of the nausea + tastelessness + Oral ulcers + the other effects. When your body is in pain, your appetite will be decreased. It is a normal mechanism. But you must never succumb to this! As I mentioned before, your body needs food for energy to fight cancer. So, whenever you feel like eating something, as long as it is not harmful to you, find it and eat it. Family members should be understanding and creative when it comes to food for cancer patients. If possible, try to make every meal enjoyable. If you cannot find your appetite, eat up anyway. Blend it and juice it for easy swallowing if you cannot chew, and don’t bother the taste. Eat lots of fruits and vegetables. Say NO to processed foods. Read up on foods that should be avoided for cancer. There are many theories. But for me, I choose to avoid only red meat, chicken, shellfish, soy products, and processed foods.

Muscle Cramps

This will occur sometimes, especially at night. Overcome this by massaging with medicated ointments on the affected site, and cover up when you sleep. Wearing socks helps. Shower with warm water if possible because cold showers worsen the effect.

Fatigue

This is quite subjective. But basically, you know yourself better than anyone. Try not to exert yourself to much, but do not resort to sedentary lifestyle. You may do low impact workouts and do household chores to keep your heart healthy. Avoid heavy lifting. Whenever you start feeling tired, take a rest. Afternoon nap helps.

Headache

This may occur to some patients more often than to others, possibly due to dehydration or electrolyte imbalance. Try drinking lots of water and take a nap. If all means fail, you may take paracetamol.

Hot Flushes

If possible, your room should be air conditioned. So, whenever you start feeling warm, lower the room temperature. If not, get a table fan, and wear minimal or lose cotton clothing when you sleep.

Chills and Rigors (Cold and Shivering)

The opposite of the above effect, this time, keep yourself warm. Apply warm ointments. Drink warm lemonade. Sleep with a blanket. Avoid cold showers.

Immunosuppression

Some chemo drug has the effect of bone marrow suppression. This causes your immunity to drop. This means that you are easily infected by surrounding germs. This is bad for you, not just because of the illness, but when you are sick, your chemo will be postponed! That means longer treatment period. Not Good. So, to avoid getting sick easily, you should minimize your time outside the house. However, you may go out with proper protection like a face mask. I chose to wear a 'niqab' instead. That way, you do not look like you are sick, but at the same time you have good protection. Plus, extra coverage for muslimah.

Hair Loss

Though not physically painful, this effect gives impact more emotionally especially for women because hair is an asset for them. For this, we have to be strong. Be assured that your hair will grow back. In fact, it will grow healthier and more beautiful. Should you shave? This depends on you. Some patients just cut their hair very short, and let it fall freely. But for me, it is easier to shave, so I spare myself the agony of seeing my hair scattered everywhere. But don’t shave so soon, because your hair won't be falling until a few weeks after your first chemo, IF your drug has this effect. Some lucky patients are spared from this effect. So, before you chose to shave, make sure your hair really is falling. It will start with your head feeling heavy, and your scalp starts having small slightly painful nodules ( This is when the drug attacks your hair roots), before your hair starts falling. Don’t be scared. It is common among cancer patients to have a bald head. You are not alone.
  
Depression

This is the worst of the effects. Good thing is, the severity depends on how you deal with it. This is when your faith in religion plays a very important role. For muslims, remember that Allah won't burden you beyond your capability to cope. You are the chosen one, the precious servant that He chose to be tested. Heavens awaits those who pass His tests. Quran, solah, and dua' are your weapons against depression. If you feel down, crying helps. Go where you can be alone with Him, and let your tears fall, washing away the burden you are feeling in your heart. He knows what you are going through better than anyone, and He listens.

That is all for now. A message to you fellow fighters, do not be scared of chemotherapy. It is not so bad if we know how to cope with it. Take this experience as a stepping stone to be a better you. Later you can proudly say, "I am a cancer survivor". With willpower and Allah's guidance, we will pull through, insyaAllah…